Dalam hati Redi menggerutu, “Busyet, habis nih sisa gajianku!”.
Jam di dinding apotik menunjukkan setengah dua, hawa sejuk pagi masuk melalui jendela apotik membuat Redi yang baru saja duduk beberapa menit di ruang tunggu menjadi ngantuk. Matanya yang agak sayu mulai menatap wanita yang sibuk di kounter apotik itu, sementara itu pegawai pria yang tadi sudah tak terlihat lagi. Dalam hati Redi mulai berdialog dengan dirinya sendiri untuk menghilangkan kebosanan, “Kalau diperhatikan cewek itu cakep juga ya, rambutnya hitam panjang, kulitnya sawo matang, wajahnya mirip siapa? oh iya kayak penyanyi yang namanya Memes, tingkah lakunya anggun dan sopan, persis deh, bodinya juga kelihatan oke, bego sekali aku baru menyadarinya sekarang”. Tatapan mata Redi yang semula sayu menjadi berbinar-binar seolah memandang hidangan lezat sewaktu lapar. Rasa ngantuknya lenyap dalam keheningan ruangan apotik yang hanya ada dia dan pegawai wanita itu. Dengan mulai berkurangnya aktifitas pegawai wanita itu, ia mulai merasa kalau sedang diperhatikan. Sedikit curi pandang ke arah Redi, perasaannya terbukti benar. Pemuda langsing tinggi, 25-an tahun tapi lumayan tampan yang duduk didepannya memandang ke arahnya tanpa berkedip. Redi akhirnya merasa kalau tatapannya dirasakan oleh wanita itu.
Dengan napas lega Redi berkata, “Kukira hantu, sampai hampir pingsan rasanya!”.
“Aku mau buktikan ucapan Mas diluar tadi!”, ucap wanita itu sambil tangan kanannya bergerilya memegang pangkal penis Redi.
Tanpa dikomando burung Redi langsung mendongkak keatas memberi penghormatan atas rangsangan genggaman halus tangan wanita itu. Diikuti helaan napas yang dalam wanita itu menggeser-geserkan daerah vitalnya yang masih berada dibalik rok dan CDnya ke pantat Redi.
Dengan serta merta Redi memutar bagian tubuhnya hingga berhadapan dengan wanita itu. Lepaslah genggaman wanita itu pada penis Redi, tapi pantatnya jadi gantinya, diremas dan ditariknya kearah tubuh wanita itu. Dua bibir saling bertautan, cumbuan dibalas cumbuan, keduanya saling bercumbu dengan gairah yang luar biasa.
Dua tangan Redi menemukan pantat wanita itu dan meremasnya sambil menarik ketubuhnya. Penis Redi terhimpit dan bergesek dengan bagian depan rok wanita itu tepat pada daerah sekitar alat vitalnya, sementara buah dadanya terhimpit dada Redi. Di bagian bawah gesek menggesek 2 alat vital yang berlainan jenis menimbulkan efek yang semakin menjadi-jadi meskipun masih terhalang oleh rok dan CD wanita itu.
Di bagian tengah dimana gesekan payudara yang semakin mengeras pada dada Redi juga terhalang oleh BH, pakaian wanita itu dan kaos Redi. Bagian ataslah yang baru bebas dari segala penghalang, lidah Redi masuk dalam mulutnya dan mengusap lidah wanita itu dengan liarnya dan dibalas dengan sedotan dari mulut wanita itu, hal ini terjadi silih berganti sementara kedua bibir saling melekat satu sama lainnya.
Selang beberapa waktu terjadi genjatan senjata. Kedua pihak saling melepas halangan yang ada. Pakaian terusan wanita itu sekarang sudah terlepas semua kancing depannya hingga bagian depan tubuhnya terbuka bebas. Celana jeans dan CD Redi juga sudah sampai kebawah, juga kaosnya yang benar-benar lepas tersampir di gagang pintu kamar mandi sempit yang tertutup.
Wanita itu kemudian melingkarkan tangannya kebelakan untuk melepas kancing BHnya, Redi memanfaat momen itu dengan berjongkok dan mencumbu perut wanita itu sambil melorotkan CD wanita itu hingga lepas. Bersamaan dengan lepasnya BH wanita itu, cumbuan bibir Redi juga bertemu bibir vaginanya. Desahan dan erangannya merasuki otak Redi, sedotan mulutnya pada vagina wanita itu diikuti dengan permainan lidah di klitoris.
Kedua tangan bebas wanita itu segera menangkap dan menarik bagian belakang kepala Redi ke arahnya hingga muka Redi terhimpit diselakangannya. Sedotan mulut Redi bertambah kuat bak pompa air yang lagi menyedot sumur. Sesekali wanita itu agak menjongkok dan dengan tarikan kuat pada kepala Redi hingga juluran lidah Redi dapat masuk kedalam lubang vaginanya yang paling dalam.
Rangsangan hebat yang diberikan Redi menghasilkan gelombang kejut pada wanita itu, denyut-denyut dinding vaginanya mengantarkan keluarnya cairan kental. Bergelinjang dalam keadaan berdiri membuatnya terhuyung lemas namun beruntung dinding kamar mandi itu telah dekat dengan punggungya hingga tersandarlah punggungnya di dinding. Dekapan Redi setelah bangkit dari jongkoknya juga membantu wanita itu untuk tetap berdiri sambil bersandar pada dinding kamar mandi.
Dalam dekapan Redi, mata wanita itu terpejam merasakan kepuasan sesaat, payudaranya menempel pada dada Redi yang berbulu tipis, dan napasnya yang tadinya terengah-engah mulai teratur kembali. Penis Redi menempel ketat pada daerah kemaluan wanita itu hingga merasakan kehangatan yang basah.
Redi mulai mencumbu mulut wanita itu dan sedikit demi sedikit diber jalan hingga pergumulan kedua mulut tak dapat dihindarkan kembali. Diikuti gerakan pinggul dan pantat, mengakibatkan geseran penis Redi pada bibir vagina wanita mulai terasa nikmatnya bagi kedua belah pihak.
Lalu wanita itu membuat rangkulan tangan serta usapan di punggung dan belakang kepala Redi. Terprovokasi oleh rangsangan yang diberikan wanita itu, Redi mulai sedikit berjongkok hingga ujung penisnya menempel bagian depan lubang vagina lalu dengan gerakan meluruskan kembali kakinya, naik dan masuklah seluruh batang kemaluannya kedalam liang kenikmatan wanita itu yang telah licin dengan tiba-tiba.
Kaget oleh sentakan Redi, keduanya melepaskan ciuman mulut, “Akh..!”, jerit wanita itu dengan mulut terbuka dan diikuti dengan desahan, “Ah.. ah.. ah..” ketika Redi memompa batang kemaluannya kebawah dan keatas. Dua insan berlainan jenis telah memulai hubungan sebadan sambil berdiri dalam kamar mandi apotik yang sempit.
Mulut Redi mulai menghisap bagian kiri leher wanita itu lalu sesekali pada telinga kirinya. Dengan berputarnya waktu dan berbagai rangsangan yang saling diterima keduanya, wanita itu semakin merasa lemas pada bagian kakinya karena memaksakan diri untuk merengguk kepuasan meskipun telah berorgasme 2 kali.
Akhirnya dengan tetap menyandarkan punggungya pada dinding kamar mandi ia meminta tangan Redi untuk menahan pantatnya lalu mengaitkan kedua kakinya pada bagian belakang kaki Redi. Sambil membopong wanita itu Redi tetap melakukan pemompaan batang kemaluannya pada vagina wanita itu. Kekuatan Redi ada batasnya, akhirnya dilepaskannya kaki kanan wanita itu agar dapat menopang tubuh wanita itu sendiri. Dengan tangan kanan tetap memegang paha kiri wanita itu, Redi mempercepat gerakan pompanya.
“Aduh Mas aku mau keluar lagi, ssh..”, ucap wanita itu sambil menggigit bibir atasnya.
Redi pun segera melepas beban yang sedari tadi ditahannya, penisnya berdenyut hebat dalam liang kenikmatan, menyemprotkan cairan sperma bagai semburan ular berbisa. Merasakan semburan cairan hangat dalam liangnya, wanita itu pun tak kuasa menahan orgasmenya. Keduanya saling berangkulan sampai penis Redi keluar dari liang kenikmatan dalam keadaan kosong dan lemas. Diakhiri dengan saling ciuman bibir, keduanya membersihkan diri, mengenakan kembali pakaian yang lepas, dan keluar dari kamar mandi.
Redi melihat waktu pada jam dinding apotik menunjukkan pukul 3 pagi dan setelah menerima obat pesanannya yang baru tiba itu dari pegawai pria apotik itu, dia langsung keluar menuju mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga sampai rumah sakit tempat kawannya dirawat.
Kemudian dia memberikan obat serta kopi resepnya itu pada perawat jaga lalu duduk termenung di ruang tunggu sambil berusaha mengingat kejadian sensasional di apotik tadi. Lalu dari kejauhan lorong rumah sakit didepannya dia melihat Joni dan Rio, kedua kawannya, keluar dari sebuah ruangan dengan wajah suka cita, diikuti 2 perawat, yang seorang berumur 40-an dan satunya 20-an.
Kedua perawat yang berjalan dibelakang Joni dan Rio terlihat sedang membetulkan seragamnya dan berusaha menutup kancing bagian atasnya. Pemandangan ini tak luput dari penglihatan Redi.
Kira-kira apa yang telah dilakukan Joni dan Rio? Donor darah merah atau putih? Kenapa mereka kelihatan senang sekali? Itulah semua pertanyaan dalam benak Redi.
Mari gabung di ono4d Agen Togel Terpercaya Deposit Pulsa.
– Min DP 25 Ribu
– Bisa Deposit via Pulsa XL/Axis/Telkomsel/Tri
– Bonus Cashback 5% dibagikan setiap Hari Senin
Diskon Togel :
– 4D : 66%
– 3D : 59%
– 2D : 29%
BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
BONUS CASHBACK 5%
Bonus Referral Togel hingga 1% dan Games 0,1% dihitung dari TurnOver.
Salam Hokky Selalu,
ono4d,net
WA : +855969374187
FB : ono4d
LINK ALTERNATIF : cutt,ly/4dhoki